Nama

Sejak Januari 2016, ada beberapa hal yang terus mengganggu pikiran gue tentang blog ini, salah satunya: nama domain. Gue tidak begitu mengerti kenapa awalnya memilih nama domain "yoggaas(dot)com". Yang gue ingat, gue hanya mengikuti username di Twitter supaya sama.

Namun, makin ke sini ada beberapa orang yang mengeluh kalau mencari nama “yoggaas” itu susah. Baik di Blog, Twitter, ataupun media sosial lainnya. Sejujurnya, gue emang udah lama pengin ganti. Tapi karena emang dasarnya males, malah gue diemin aja. Lagian, nggak penting-penting amat.

Dan ternyata gue salah. Nama itu penting banget. Nggak lucu, kan, kalo nama anak kalian, “Sturtzbluchrgowshylderch”. Baru hari pertama sekolah, itu guru dan temen-temennya pasti langsung gila saat mau memanggil atau melafalkannya.

Gak perlu jauh-jauh yang ribet kayak gitu deh. Ambil contoh dari nama lengkap gue sendiri, “Yoga Akbar Sholihin”. Gue yakin, kalau kalian mendengar nama itu, beberapa di antara kalian akan mengiranya “Yoga Akbar Solihin”, nggak pake huruf “H”.

Gue sering banget mengalaminya. Kasus ini juga pernah terjadi ketika gue masih bekerja dan sedang mengurus kartu ATM yang keblokir. FYI, gue punya dua rekening bank di mana keduanya berasal dari bank yang sama. Kartu yang keblokir ini nama di rekeningnya bener, “Sholihin”-nya pake “SH”. Sedangkan yang satunya lagi, kurang huruf “H”.

Mumpung lagi di bank, gue berpikir untuk sekalian mengurusnya. Namun, begitu gue memberi tahu tentang huruf “H” yang kurang, petugas bank itu bilang, “Maaf, Mas Yoga, kalo soal kesalahan nama itu ngurusnya nggak bisa di sini.”

“Maksudnya?” tanya gue.
“Ini daftar rekeningnya waktu itu di cabang mana? Nah, untuk mengurus kesalahan nama itu harus di cabang yang itu juga.”

Alhasil, gue nggak jadi ngurus soal kesalahan nama tersebut karena cabangnya agak jauh dari rumah ataupun kantor. Gue nggak bisa izin sembarangan. Jatah istirahat cuma satu jam. Di kerjaan gue dulu, pegawai kontrak nggak akan dapet cuti. Terus kalo izin juga ada potongannya. Ya, mendingan gue transfer aja semua uang dari rekening yang namanya salah itu ke rekening yang namanya bener. Simpel. Lagian banknya juga sama. Hehe.

Tapi terkadang, gue sesekali masih suka membayangkan kalau jadi mengurusnya.

“Permisi, Mbak.”
“Ya, ada yang bisa kami bantu?” tanya si Mbak.
Gue menjelaskan ada kesalahan pada nama di rekening itu, dan memberi tahu kalau yang benar itu pakai “SH”.

Si Mbak menatap gue sinis, kemudian menggantinya menjadi “Yoga Akbar Solihin, S.H.”.

Bunglon! Gue belum sarjana woy! Terus ngapa jadi ke sarjana hukum? Fakultas gue, kan, Ekonomi.

Oh, lupakan sajalah khayalan itu. Namanya juga mengkhayal. Balik lagi ke nama domain.

Kadang gue suka mencoba untuk mengucapkan “yoggaas” ketika ditanya temen blog-nya apa. Emang, sih, susah banget buat ngelafalin. Tapi karena itu username gue, ya, gue udah terbiasa. Tapi kalo diperhatiin lagi, itu gue ngucapinnya udah kayak baca Alquran yang hurufnya pake tasydid. Islami juga tuh nama domain gue. Biarpun gue menganggapnya Islami, tapi beberapa temen masih sering protes. Karena mereka ngetiknya: “yoggass”, “yogass”, “yogaass”, dan lain-lain.

Ini kenapa huruf “S”-nya yang double? Di mana “ass” dalam bahasa Inggris artinya pantat. Nama yang menurut gue mengandung tasydid ini berubah jadi kotor. Astagfirullah. Sebelum terlambat, sepertinya gue kudu ganti nama domain nih. Menurut kalian gimana? Perlu ganti, nggak? Gue udah coba mikirin ini mateng-mateng, tapi masih agak ragu.

Terus, mengganti sesuatu yang udah lama melekat ini rasanya nggak gampang. Contohnya, ganti status dari pacaran ke jomlo atau dari pacaran ke pernikahan. Gue nggak perlu menjelaskannya secara detail, takutnya ini malah melebar ke mana-mana. Intinya, sebuah perubahan itu pasti ada masa adaptasinya.

Apalagi menurut gue, ganti domain itu harganya lumayan mahal. Dan beberapa temen bilang kalau itu ngaruh banget ke trafik blog, Alexa, SEO, dll. Butuh waktu juga untuk balikin itu semua. Biarpun gue nggak begitu ngerti dengan hal-hal itu, tapi katanya lumayan penting buat dilirik brand untuk dapetin job review. Ehehe.

Jadi, ya, sekarang gue coba pertahanin dulu deh. Paling baru media sosial aja yang gue ganti karena gratis. Gue masih nabung sambil menunggu diskonan domain. Ehehe. Barangkali kalian masih ada yang suka lupa dan kesusahan untuk main ke blog ini, inget-inget aja sama kata  give away—yang biasa disingkat GA. Nah, huruf “G” dan “A” itulah yang double pada blog gue. Nikmatin dulu, ya. Untuk sementara waktu, kok (kalo emang jadi ganti).

***

Ngomong-ngomong, kalo ada yang mau pasang domain di blog-nya, coba hindari beberapa hal ini:

Huruf-Huruf Double, Apalagi Triple

Kayak kasus dan cerita gue tadi. Huruf “G” dan “A” yang double itu agak nyusahin. Takutnya malah nyesel di kemudian hari. Orang-orang bingung, huruf yang double ini di huruf apa aja. Kalaupun emang mau, usahakan tempatinnya di paling belakang aja. Contoh: poconggg (huruf “G”-nya tiga tapi di paling belakang).

Kepanjangan dan Susah Diinget

Meskipun bagi sebagian orang (biasanya cewek) yang panjang itu enak, tapi kalo urusan nama domain sepertinya nggak perlu deh. Pilih aja yang singkat, sepertinya blog-nya Bena: benablog(dot)com.
Boleh juga nama sendiri seperti: “radityadika(dot)com” atau “harisfirmansyah(dot)com”. Lebih bagus lagi, usahain jangan lebih dari 10 karakter. Ehehe. Misalnya: “ayogaler(dot)com”.

Domain yang Selain (dot)com

Selain karena harganya yang mahal, temen gue pernah bilang kalo selain (dot)com itu SEO-nya masih kurang. Butuh usaha lebih keras untuk naikin SEO-nya. Jadi, kalo mau pasang domain alangkah baiknya pake yang (dot)com aja.

Itu tadi, sih, cuma saran aja. Nggak perlu dipercaya dan diikuti. Hoho. Tolong koreksi juga kalo ada kalimat yang sotoy. Gue cuma berbagi cerita aja. Ya, meskipun tulisan ini curhatan nggak penting, semoga aja tulisan ini bisa jadi pelajaran untuk orang-orang yang akan memilih nama domain blog-nya. Supaya tidak menyesal di kemudian hari kayak gue. Kalo selama ini ada yang pernah salah atau kesusahan cari blog dan medsos gue, tolong dimaklumi, ya. Doakan semoga bisa cepet ganti. Hahahaha. Sebelumnya, gue mohon maaf.


Terima kasih.

PS: tasydid adalah tanda pada tulisan Arab untuk menyatakan huruf rangkap.

Kalo nanti nama domainnya jadi gue ganti, di blogroll atau daftar blogwalking kalian tolong ganti, ya. Atau nanti gue yang kasih tau deh. Ehehe :)
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment