Ngoceh di SoundCloud

Ada yang tau tentang SoundCloud?


Kalo ada, ya bagus. Jadi, gue nggak perlu ngasih tau lagi. Kalo ada yang belum tau, biarkan gue memberitahu kalian, “Mending kalian search aja di Google, HAHA!” Oke, gue juga nggak tau soalnya.

Yang gue baca di Wikipedia, SoundCloud ialah sebuah platform distribusi suara secara online yang memungkinkan kolaborasi, promosi, dan distribusi dari rekaman suara. Nggak percaya? Cek aja sendiri.
Kalo Twitter adalah tempat orang bebas berkicau dengan kata-katanya. Path sebagai ajang pamer kehidupan. Gue pernah posting tulisan tentang Path di SINI. Baca-baca aja kalo merasa gaul. #AgakMaksa Lalu, Instagram sebagai ajang foto dan video. Dan Friendster sebagai wadah untuk kaum para ALAY! Kalo SoundCloud yaitu rekaman suara.

Nah, kalian ada yang mainan SoundCloud nggak?

Bagi kalian yang hobinya nyanyi-nyanyi. Apalagi yang suaranya merdu dan jago main gitar. Kalian bisa nyanyi sambil akustikan main gitar kemudian upload ke SoundCloud. Boleh juga untuk yang main piano, keyboard atau mouse.

Dulu, gue juga suka banget nyanyi-nyanyi di SoundCloud. Cuma, hmm, yaa gue nggak yakin aja kalo itu terdengar bagus. Lebih bagus gue diem aja daripada nyanyi. #OkesipSadarDiri

Maka, gue hapus aja suara-suara yang menyakitkan telinga itu. Waktu itu, gue memang hobi karaoke. Entah kenapa gue demen banget karaokean. Karaokeannya bareng Dia soalnya. Ini demen karaoke apa demen sama Dia, Yog? Hihihi. Sekarang, gue mau iseng lagi ngoceh-ngoceh di SoundCloud. Ya meski nggak bisa nyanyi. Tapi gue bisa ngomong semau gue, bebas lah, mau nyanyi juga yang suaranya jelek kan gue, bukan kalian. Kalo nggak mau dengerin ya nggak usah didenger. Mau khotbah juga boleh di sini. Mau curhat juga boleh. Terserah kalian mengekspresikan suara. Mau upload suara kentut kalian yang paling merdu juga gapapa.

Nah, awalnya gue iseng kirim VN ( Voice Note ) ke grup di WA. Gue membahas tentang kalimat pembuka di blog. Lalu kata temen-temen gue itu lucu dan menghibur. Mau dengerin? Cek aja nih.


Ada yang malah berkomentar suara gue merdu. Sampe-sampe dia mention gue di Twitter. Merdu-merdu menyesatkan katanya.


Bacanya dari bawah ke atas. Mungkin dia gangguan pendengaran :p

Ini maksudnya menghina apa memuji ya? Kalo merdu kan bagus, menyesatkan itu jelek. Hmm. Gue nggak terlalu memikirkan komentar itu. Yang gue takut, suara gue dibilang narkoba pula. Dan yang lebih takut lagi. Kalo denger kata ‘sesat’ nanti ada ORMAS yang bilang, “KAFIIRRRRR!!!! BAKAARRR!!!"

Sebelum gue dibakar. Mending gue bakar ayam dulu ya. Laper soalnya.

Oke balik ke topik.

Gue kemudian iseng ngoceh lagi. Mau dengerin lagi? Nih. Semoga nggak sakit ya kupingnya.


Yasudah, segitu aja. Kalo ada yang mau followSoundCloud gue boleh. Diblokir juga boleh banget.
Bisa kali ngasih komentarnya tentang SoundCloud, saling berbagi aja kita. Keep blogging.
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment