Kenapa Bisa Ada Udel di Anniversary HuaweiID? #HuaweiID15th

Waktu bergulir begitu cepat. Gak terasa saat ini sudah di penghujung bulan Januari. Namun, itu tak menjadi masalah dan tak jadi beban pikiran. Kera sakti....

Lah, malah jadi lagu. Sorry-sorry... Jek, kami bukan cewek murahan. Ini apa lagi coba? Malah lagu Keong Racun.

Maaf. Gue memang sering ngaco dalam kalimat pembuka.

Oke, langsung aja.

Gue merasa waktu memang begitu cepat berlalu. Kenapa Januari ingin segera pergi?

Ah, tapi rasanya sungguh membahagiakan di akhir Januari ini.

Itu semua karena di tanggal 29 Januari 2016, gue dan beberapa temen-temen blogger diundang ke acara Anniversary Huawei Indonesia yang ke-15. Asoy.

Kue Ultah Huawei


Ngomong-ngomong, ternyata Huawei ini masih remaja, ya. Tuaan gue 6 tahun. Halah. Sok tua lu, Yog!


Tapi menurut gue, dewasa itu tidak berdasarkan umur. Lagian, umur 15 tahun dalam bisnis itu tidak bisa dibilang remaja lagi. Huawei itu sudah cukup dewasa.

Acara ini diselenggarakan di Ritz Carlton Pacific Place. Yang beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman No. 52-53 kawasan SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta Selatan.

Kami (para blogger) datang 13 orang, yaitu: Irvina (founder komunitas blog Kancut Keblenger), Noni, Bambang, Farid, Salsabila, Uke, Rahmat, Ramy, Ilham, Rizka, Vita, Erwin, dan Yoga (gue sendiri).

Btw, kalau dipikir-pikir kami ini 13 orang, dan acara ini jatuh pada hari Jumat. Mirip-mirip sama Friday 13th. Waduh,  INI PASTI KONSPIRASI!

Skip.

Gue dan teman-teman duduk di bagian depan sebelah kiri dekat pintu masuk, tepatnya di barisan pertama dan kedua. Ini pertama kalinya gue duduk di paling depan dalam sebuah acara mewah.

Acara dimulai. Kami juga mulai memerhatikan dan menikmati acaranya.

CEO Huawei, Mr. Sheng Kai, membuka acara ini dengan sangat menarik. Beliau menceritakan sejarah dan perjalanan Huawei di Indonesia selama 15 tahun ini.

Mr. Sheng Kai, CEO of HuaweiID

Huawei merupakan salah satu perusahaan ICT (Information Communication Technology) yang mempunyai 3 bisnis area yaitu: Carier, Enterprise, dan Consumer. Di Indonesia, Huawei mempunyai kantor dengan nama PT. Huawei Tech Investment (HTI). Huawei mendirikan kantor utamanya di Jakarta pada tahun 2000.

Huawei ini telah menjadi vendor terpercaya bagi beberapa kartu provider dan layanan internet. Di antaranya bekerja sama dengan: Telkomsel, IndosatOoredoo, XL, First Media, Bakrie Telecom, dll.

Selanjutnya para CEO perusahaan lain—yang bekerja sama dengan Huawei—bercerita tentang pengalaman, pesan dan kesan selama mereka bekerja sama. Lalu dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Mr. Sheng Kai bersama para CEO perusahaan-perusahaan tersebut.

Pembukaan resmi oleh CEO Huawei dan CEO perusahaan lain . Asoy

Setelah itu dilanjutkan dengan sharing pengalaman kerja beberapa karyawan Huawei.

Salah satu di antara mereka—gue lupa namanya—berkata, “Saya sudah bekerja di perusahaan Huawei selama sebelas tahun. Rasanya sungguh bahagia bisa tumbuh dan berkembang di perusahaan ini.” Tentunya dengan bahasa Inggris.

Uh, loyal dan solid banget nih.

Oiya, baru kali ini gue menghadiri acara di mana pidatonya menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya sepanjang acara.

Gokil.

Sumpah, ini keren abis. Saking kerennya, gue sampai berkata dalam hati, “Ini dia ngomong apaan, sih?”

Mana Alfalink gue ketinggalan pula. Huft.

Gue jadi harus mencerna pelan-pelan ucapan bahasa Inggris mereka, dan menerjemahkannya satu-satu (semoga aja artinya bener).
Tapi gapapa, setidaknya hal itu membuat diri gue belajar bahasa Inggris secara tidak langsung, terutama bagian listening. Ehehe.

Kemudian acara berikutnya, Huawei memberikan penghargaan dan medali kepada para partner-nya. 

Pemberian medali, credit foto oleh Vita


Tapi, sebelum itu kami disuguhkan sebuah hiburan: pertunjukan alat musik tradisional, yaitu angklung.
Alunan musiknya begitu menggemakan telinga. Sungguh merdu.

Permainan angklung, difoto oleh Ilham

Di tengah permainan angklung, tiba-tiba ada 2 orang wanita menyanyikan lagu  “Dream it Possible”.

Suaranya keceh abis. Gue merinding dibuatnya. Suara angklung dan vokal dari 2 wanita tersebut begitu menggetarkan jiwa.

Gue benar-benar terpesona dengan penampilan mereka.

Acara terus berlanjut hingga bagian pemutaran video yang bercerita mengenai perjalanan Huawei dari awal hingga bisa sukses seperti sekarang.

Tanpa ragu-ragu, gue langsung mencatat poin-poin itu.

Kode sukses dari Huawei:

Satu. Customer First

Dua. Dedication.

Tiga. Openness.

Empat. Innovation

Sesuai banget, kan, sama urutannya. Yang paling pertama ialah pelanggan. Tanpa pelanggan, apalah arti sebuah produk?

Nggak ada yang beli, Yog! Pake nanya lagi lu!

Iya, itu bener. Tapi, bukan itu aja, Gaes.

Sebagai anak Manajemen (halah bawa-bawa jurusan), gue diajarkan untuk mengutamakan seorang pelanggan. Jadi, sebuah perusahaan jangan melihat seorang pelanggan hanya karena mereka telah membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Tidak seperti itu. Yoi. Kita sebaiknya melihat pelanggan lebih dari sekadar itu.

Sebaiknya, kita anggap seorang pelanggan layaknya teman dekat kita. Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan pelanggan; mendengarkan segala keluhannya dengan sabar; melayaninya setulus hati; dan yang terpenting, jangan sampai membuat pelanggan kecewa.

Jika pelanggan telah kecewa, mereka bisa dengan mudah mengungkapkan rasa kecewanya. Baik itu melalui mulut ke mulut, ataupun ke berbagai media. Zaman sudah semakin canggih, pelanggan bisa menuliskannya di blog ataupun mengeluh melalui media sosial. Tentu saja hal itu cepat tersebar dan dilihat oleh pelanggan dan calon-calon pelanggan lainnya.

Begitu juga dengan pelayanan yang baik. Informasi dan nilai-nilai positif itu juga akan cepat tersebar.

Misalnya si A cerita kepada si B, “Eh, Bro. Gue tadi habis belanja produk Huawei. Produknya bagus. Karyawannya juga melayani gue dengan ramah dan murah senyum. Pokoknya oke banget deh. Gue banyak bertanya, tapi mereka tetap menjelaskannya dengan baik dan menanggapinya dengan sabar. Puas banget.”
Lalu, si B mulai penasaran dan tertarik. Si B pun menjadi pelanggan tetap. Kemudian si B ini juga menceritakan hal yang sama ke si C, D, E, hingga Z.

Nah, itu merupakan promosi secara tidak langsung.

Pelanggan akan semakin respek dengan kita ketika mereka tahu kalau kita sangat memperhatikannya.
Mantap.

Btw, ada sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi tentang pelanggan:

Seorang pelanggan adalah tamu paling penting bagi kita. Pelanggan tidak bergantung kepada kita. Kita yang bergantung kepada pelanggan. Pelanggan bukanlah gangguan terhadap pekerjaan kita, pelanggan justru tujuan pekerjaan kita. Mereka bukan orang luar bagi usaha kita, mereka bagian dari usaha kita. Kita tidak bermurah hati kepadanya dengan melayaninya. Mereka yang bermurah hati kepada kita dengan menyediakan kesempatan bagi kita untuk melakukan hal itu.

Super sekali.

Oleh karena itu, kepuasan dan kenyamanan pelanggan memang sudah sepatutnya ditempatkan di nomor satu.

Tidak lupa juga dengan nomor dua, yaitu dedikasi. Para karyawan yang mendedikasikan diri demi kemajuan perusahaan. Serta nomor tiga, sifat keterbukaan di antara para karyawannya. Dan nomor empat, melakukan inovasi terus menerus dan segera merealisasikannya.

***

Setelah pembahasan serius, kini hadir kembali acara-acara hiburan. Ada penampilan band The Box, lalu tarian dari Bali.

Tari Bali


Dan yang paling teringat di memori gue adalah modern dance. Cowok-cowok (termasuk gue) yang tadinya bete karena kurang ngerti sama pidato bahasa Inggris pun langsung seger. Ini pasti menjadi bagian favorit mereka.

Tarian Udel, difoto oleh Irvina

Mata gue benar-benar tidak kedip. Fokus banget melihat ke arah udelnya. Eh, astagfirullah.

Kenapa bisa ada udel di acara anniversary HuaweiID, ya?

Gue nggak tahu kenapa ini bisa terjadi. Yang penting seger dan benar-benar terlihat jelas oleh mata gue. 

Kenapa bisa ada udel?


Astagfirullah... jadi pengin ngusap perutnya.

Kemudian kini acara doorprize berhadiah gadget Honour 4C. Sayangnya, itu berlaku hanya untuk para karyawan Huawei. Gue memang rada ngarep. Ngarep gadget Honour 4C dan jadi karyawan (maklum nganggur).

Sambil menunggu acara selanjutnya, gue dan beberapa teman breaksebentar untuk mencari makanan dan camilan. Beberapa teman mengambil puding, laksa, dan mi kangkung. Gue sendiri nyobain Mango Ice Cream. Saking enaknya, gue sampe nambah dua kali. Muahaha. Jujur amat, Yog!

Foto kiriman Yoga Akbar Sholihin (@yoggaas) pada



Sebelum kembali ke ruangan, gue, Ilham, Bambang, dan Erwin berjalan-jalan sebentar sembari cuci mata (oke, jomlo emang begini).

Tak disangka-sangka, gue malah bertemu para cewek-cewek yang modern dance tadi.

Udel-lagi-udel-lagi. Ini kenapa bisa ada udel lagi, sih?
Gue, kan, demen ngelihatnya. Astagfirullah.

kampret udelnya segala blur

Tanpa berpikir dua kali, gue segera memotret mereka. Tapi karena terburu-buru, fotonya jadi sedikit blur.

Kampret.


***

Setelah itu, kami masuk kembali ke ruangan. Menonton acara hiburan dari beberapa karyawan Huawei yang ternyata memiliki bakat terpendam lainnya.

credit dari Rahmat

Mereka bertiga menyanyikan lagu “Dream it Possible” kembali.

Namun, kali ini bersama CEO, dan beberapa petinggi perusahaan. Para karyawan yang lain pun ikut bernyanyi bersama. Sepertinya ini lagu kebangsaan Huawei.

Kalau ada yang penasaran sama lagu ini, bisa kalian cek di Youtube.

Gue terharu banget melihatnya. Sangat bangga akan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka. Menurut gue, acara ini memang penuh kekeluargaan di dalamnya. Menjalin tali silaturahmi di antara karyawan-karyawan Huawei, dan juga perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Huawei. Hubungan mereka menjadi semakin solid.

Rame banget

Hingga akhirnya kami tiba di penghujung acara. Acara ditutup dengan pengumuman best employee Huawei Indonesia.

Nggak terasa, tau-tau acaranya sebentar lagi kelar. Batin gue.

Acara pun selesai. Gue dan teman-teman yang lain pun pulang ke rumah masing-masing. Waktu bergulir begitu cepat, dan tiba-tiba gue sudah berada di rumah. Gue duduk di depan laptop, mengingat-ingat momen bahagia di acara tadi, dan mulai menuliskan cerita ini.

Gue merasa sangat bersyukur dan bahagia karena bisa diundang ke acara ulang tahun Huawei yang ke-15. Rasanya tuh seperti....
Seperti apa, ya? (si kampret malah nanya)

Ah, intinya gue speechless bisa hadir di acara keren ini. Gue yang bukan siapa-siapa (cuma mahasiswa merangkap blogger), bisa berada di tengah-tengah suasana hangat keluarga Huawei Indonesia. Apalagi bisa bertemu langsung dengan Menkominfo dan para CEO perusahaan-perusahaan besar.

Amazing!

Gue jadi teringat pertama kali kenal produk Huawei itu pas masih SMP. Hape pertama gue saat itu ialah Esia Ngoceh. Ya, Esia Ngoceh merupakan produk Huawei yang bekerja sama dengan Bakrie Telecom. Ada yang pernah punya hape ini juga?

sumber: Blog Ardian


Dan sekarang, gue juga masih menggunakan produk Huawei. Sebuah Mobile Wifi yang bekerja sama dengan Bolt.

dari galeri Yoga


Huawei memang mantap.


Untuk menutup tulisan ini, gue mau mengucapkan sesuatu kepada Huawei Indonesia, "Semoga sehat selalu, ya!" (lu kira ini apaan?)

O-oke, serius. Semoga sehat selalu bagi para karyawan Huawei, semoga semakin memajukan teknologi komunikasi di Indonesia, and last but not least... Happy Anniversary 15th, ya, Huawei Indonesia. Pokoknya sukses terus!

Biar gak dikira hoax, maka gue tampilin foto blogger keren di acara ini. Semoga gak ada yang muntah.

Thanks HuaweiID udah ngundang saya.


Terima kasih.
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment