Nemenin Cewek Belanja

Ada yang pernah nemenin ceweknya belanja? (buat cowok-cowok). Kalo bagi yang jomlo, pernah nemenin saudara perempuan atau ibunya belanja? Sedangkan yang cewek, ada yang hobi belanja? Nah, kalo yang cewek nggak suka belanja, pernah nemenin temennya belanja?

Bentar-bentar, emang ada cewek nggak suka belanja?

Oh, ini tidak mungkin. Belanja itu biasanya membuat mood seorang cewek seketika membaik. Bener, nggak? Ngomong-ngomong soal nemenin cewek belanja, gue sendiri pernah melakukan itu. Baik itu bersama nyokap, pacar, ataupun nyokapnya pacar (oke, yang terakhir boong).

***

Gue masih ingat betul, kala itu habis makan di restoran ayam cepat saji sama Pacar karena kelaparan setelah menonton film Captain America. Selanjutnya, ia minta ditemani ke toko jam untuk mengganti baterai jam tangannya. Setelah urusan jam tangan kelar, ia tidak sengaja melihat kerumunan orang-orang dan tulisan diskon 70% pada sebuah toko sepatu.

“Sayang,” kata si Pacar. “Lihat-lihat itu dulu, yuk.”

MAMPUS GUE! Gue bener-bener panik, karena duit kami berdua sudah tiris untuk makan sama nonton.

“Rame banget, ah. Males,” kata gue, ngeles.
“Terus kamu mau nunggu sini sendirian?” tanyanya. “Ayo dong temenin!”
“Kamu emang mau beli?” tanya gue. “Jangan boros-boros apa. Itu sepatu kamu masih bagus, kok.”

Si Pacar kemudian menarik tangan gue. “Udah, ayok! Tenang, aku cuma lihat-lihat aja.”

Sesampainya di toko sepatu, gue langsung berdiri dekat pintu masuk. Niatnya untuk menghindari ketiak-ketiak basah para pengunjung. Si Pacar malah terjerumus di dalamnya. Selamatkan dia ya, Tuhan.

Dengan sabar gue menunggu si Pacar kembali. Eh, tiba-tiba mata gue ngiler melihat sepatu yang harga semulanya tiga ratus ribuan menjadi seratus ribu pas. Si Pacar pun sibuk sendiri memandangi sepatu-sepatu tersebut dengan tatapan, “AKU MAU BORONG LIMA PASANG SEPATU!”

“Eh, ini keren deh. Cocok buat kamu. Kamu nggak mau beli?” kata si Pacar menunjuk sebuah sepatu lalu menawarkan ke gue (dibaca: menghasut).
Gue menggelengkan kepala. Ya, pura-pura tidak tertarik, padahal pengin banget beli (apalagi kalo dibeliin MUAHAHA).

Dia menaruh sepatu itu lagi, dan mencari sepatu-sepatu yang lain.
“Kalo menurut kamu, ini lucu nggak kalo aku yang make?” tanya si Pacar sambil memegang sneakers warna putih.

Kadang gue bingung sama cewek, sepatu bentuknya biasa aja, cuma diem dan nggak ngomong apa-apa dibilang lucu. Giliran gue cerita soal jokes dan ngajak bercanda malah dibilang garing. Hih!

“Lucuan aku,” kata gue garing. “Hehehehe.” (ternyata gue emang garing)
“Serius, kek!” kata si Pacar sewot.

“Tadi katanya mau lihat-lihat doang?” tanya gue menyindirnya.
“Aku, kan, nanya doang.”
“Kalo aku bilang lucu, nanti kamu pasti beli sepatu itu. Ya, kan?” tanya gue meledek.
“Lagian pake uang aku sendiri, kok,” kata dia membela diri.
“Oh, nggak jadi hemat nih?”
“IYA-IYA!”

Dia pun mendadak ngambek dan minta dianterin pulang.

Selama perjalanan, muka dia cemberut dan hanya bergeming. Di tengah-tengah perjalanan pulang, gue merasa bersalah dan mencoba membuat pertengkaran ini mereda. Gue membuka obrolan, “Udah apa, ngambeknya. Kamu tuh manis kalo senyum. Senyum dong.”

Masih tidak ada respons.

“Ya udah, kita mampir beli es krim, ya,” kata gue merayunya.
“Gak!”
“Terus maunya apa?” tanya gue, semakin bingung.

Dia masih belum menjawab. Dengan terpaksa gue bilang, “Jangan diem aja dong. Ngomong apa kek gitu. Nanti pasti aku turutin biar kamu nggak ngambek.”

“Beneran?” tanya dia meragukan kalimat gue.
“Iya, bener,” kata gue sok keren.

“Aku mau sepatu yang tadi,” kata dia mantap. “Ayok, balik lagi!”

ASTAGFIRULLAH! TOLONG AKU TUHAN.

Gue pun dengan terpaksa balik ke mal itu lagi untuk menyelamatkan harga diri. Ah, lebih tepatnya biar dia nggak ngambek. Lain kali gue nggak mau sok keren. MAKAN TUH SOK KEREN!

Niat untuk berhemat hanyalah wacana. Gue sendiri terhasut untuk beli sepatu itu juga. Meskipun bayar sendiri-sendiri, tetep aja ini pemborosan!

“Yuk, pulang. Udah dapet, kan, sepatunya,” ajak gue.
“Hehehe, ayok!” kata si Pacar penuh rasa bahagia. “Eh, tapi es krimnya belom,” lanjutnya.

YA ALLAH, KENAPA GINI AMAT?

***

Itulah cerita gue tentang menemani cewek belanja.

Sebenernya gue paling males berdesak-desakan sama pembeli lainnya, capek harus bolak-balik ke mal, dan yang terpenting—bagi orang yang banyak kesibukan—itu sangatlah menyita waktu.

Namun, di zaman sekarang sudah tidak perlu ribet untuk membeli sebuah produk. Teknologi semakin canggih dan online shop sudah marak di mana-mana. Salah satunya: ZALORA. Tinggal buka handphone atau laptop, kunjungi website-nya, sudah bisa milih produk yang kita pengin.

Oiya, btw, ada yang tau mengenai 12.12? Ini bukan tentang soal kiamat yang pernah dibilang Mamah Lauren, yak.

Baiklah, gue akan memberi tahu kalian.

Denger-denger, sih, katanya 12 Desember nanti bakalan ada pesta diskon besar-besaran. Orang-orang menyebutnya Hari Belanja Online Nasional, atau lebih asyik disingkat menjadi HARBOLNAS. HARBOLNAS ini menawarkan banyak diskon untuk produk-produk fashion terkenal. Baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Nah, maka dari itu, buat kalian yang pecinta online shop, kudu nabung nih dari sekarang.

Kalo gue, sih, milih belanja online di Zalora. Karena kualitasnya oke-oke dan sangat ciamik. Diskonnya juga nggak tanggung-tanggung, up to 90%. Produk yang harganya 400 ribuan, setelah diskon cuma jadi puluhan ribu. Luar biasa! Udah gitu, selain pembayaran via internet banking, ternyata ada juga sistem Cash On Delivery (COD). Yoih, bayar di tempat dan bisa cek kondisi barangnya langsung. GOKIL BANGET, MEN!

Pokoknya belanja online ini lebih efektif dan efisien menurut gue. Belanjanya praktis, nggak perlu lagi desek-desekan dan nyium aroma ketiak, apalagi berebutan barang sama pembeli lainnya. Oke, kalo gitu jangan lupa tandain ya kalender kalian. Tanggal 12 Desember nanti untuk menyerbu segala diskonan yang menggiurkan di Hari Belanja Online Nasional cuma di Zalora Indonesia.


Terima kasih.
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment