Malam Minggu telah berlalu. Nggg... nggak enak nyebutnya. Takut jomlo-jomlo pada histeris. Jadi, lebih baik gue bilangnya Sabtu malam. Oke, setelah melewati Sabtu malam yang panjang. Gue akan mengumumkan pemenang kuis membuat kutipan atau jokes tentang kehilangan pada posting-an gue yang INI. Gue nggak nyangka. Ternyata, banyak juga yang ikutan kuis kecil-kecilan gue. Pecinta gratisan bukan gue doang rupanya. Alhamdulillah gue punya temen. Yuk, berburu gratisan bareng-bareng.
Tapi, ada juga yang tidak ikutan. Mereka hanya memberi komentar. Entah, mungkin karena hadiahnya tidak menarik, sudah kebanyakan pulsa, atau dia itu agen pulsa. Sebenernya, syarat kuis kecil-kecilan itu gampang, sih. Cuma bikin kutipan atau jokes dengan kata ‘kehilangan’. Namun, masih ada beberapa yang bingung membuatnya.Padahal, gue bilang boleh menggunakan kutipan orang lain. Eh, masih ada aja yang kebingungan. Pfffftttt.
Yaudahlah, tanpa basa-basi. Gue akan mengumumkan pemenangnya.
Eittts, enak aja.
Nanti dulu. Gue mau cerita tentang Sabtu malam kali ini. Biar tulisannya nggak pendek-pendek amat, gitu.
Ketika di jalan pulang sehabis kuliah. BB gue bergetar 5,8 SR. Hiperbola banget. Karena kebetulan lagi lampu merah. Gue pun membuka BBM itu. Ternyata dari Nyokap, “Yog, Ibu nggak masak. Nanti beli lauk aja, ya.”
Pesan itu gue readdoang. Durhaka nggak, sih? Ya Tuhan. Maafkan Yoga. Abisnya gue lagi berhemat untuk mengadakan kuis kecil-kecilan. Nanti kalo jajan, nggak cukup lagi buat beli pulsa. :(
Oke, bercanda. Gue bukannya nggak mau bales dan nggak bisa beli makanan. Cuma nggak baik aja berkomunikasi ketika sedang mengendarai motor. #PatutDicontoh
Oiya, nggak usah kaget kalo Nyokap gue punya BBM. Bokap gue juga ada. Ini memang kacau. Dan orangtua dua-duanya ada di kontak BBM gue. Makanya, gue jarang update apa-apa di BBM. Pasang foto sama pacar aja gue ragu-ragu. Emang punya pacar, Yog? Bukan apa-apa. Gue nggak mau riya aja pacar dipamer-pamerin. Uhuk.
Setelah beberapa menit kemudian, BB itu bergetar lagi. “Duh, Nyokap ngambek apa, ya?” batin gue.
Di pikiran gue, Nyokap bakal bales, “YOGA! EMANG BBM DARI IBU KORAN APA? CUMA DIBACA DOANG TAPI NGGAK DIBALES? IBU NGGAK MAU TAU! MULAI NANTI MALEM, KAMU PERGI DARI RUMAH!”
Karena penasaran dan takut diusir, sebisa mungkin gue mengambil BB dari saku celana sebelah kiri. Gue baca pesan itu baik-baik. Kalo yang ini adalah contoh tidak baik. Jangan ditiru!
“Balik ngampus lu ada acara, nggak?”
Alhamdulillah, bukan dari Nyokap. Dari seorang wanita rupanya. Hasek! Sekali lagi, alhamdulillah.
Mau langsung bales, tapi lagi ribet naik motor. Karena ingin menjadi pengendara yang baik dan benar. Gue udah jarang mainan hape sambil mengendarai motor. Tapi, kalo dengerin lagu pake earphone masih sering. #GagalJadiPengendaraYangBaik
Setelah berhenti sebentar di pinggiran jalan. Gue langsung balas, “Nggak. Kenapa?”
Yang kemudian dibalas, “Nanti ngumpul, sekalian main sama Kak Mayang, Broh.”
***
Singkat cerita, kami bertiga sudah berada di rumah Mayang sambil menunggu pacarnya datang.
“Pacarnya Mayang nggak bisa dateng, Yog,” kata Yuni.
“Terus, bertiga doang?” tanya gue.
“Mau gimana lagi?” jawab Yuni.
“Iya, naik motor bertiga nggak apa-apa kan, Yog?” celetuk Mayang.
“HAH?!” Gue langsung kaget.
Gue sebenernya pernah boncengan bertiga. Tapi, biasanya cowok semua. Itu juga terpaksa. Kali ini, gue boncengin dua cewek yang berhijab. Sumpah, itu berasa gue jahat banget. Bukan apa-apa, cuma takut disangka kasus penculikan aja.
“Kalian nggak malu?” tanya gue, dengan tatapan aneh ke mereka berdua.
“Yelah. Biasa aja. Lagian deket, kok. Ke Kaepci Binus, Yog,” kata Mayang.
“Iya, dianggap cabe-cabean juga gapapa. Terserah apa kata orang,” sahut Yuni.
“Oke, gue boncengin cabe syariah.” (( CABE SYARIAH ))
Mereka berdua tertawa.
Sebelumnya, gue juga pernah boncengin mereka berdua. Toh, udah sahabatan lama. Nggak ada malunya lagi. Justru terasa gokil dan seru abis. Lagipula, memang dadakan dan kondisinya seperti itu. Nggak semua orang yang boncengan bertiga itu buruk, kan? Tadi pas ketemu polisi juga polisinya diem aja. Polisi tidur.
Kegiatan Sabtu malam yang biasanya gue habiskan dengan duduk di depan laptop berkutat dengan tugas kuliah. Sekarang malahan bisa menikmati atmosfer Sabtu malam. Ya gitu-gitu aja, sih. Makan, ngobrol-ngobrol, dengerin berbagai curhatan. Tapi di situ letak serunya. Karena percakapan yang panjang itu, kami bertiga sampai nggak inget waktu. Perasaan tadi dateng abis Magrib. Tiba-tiba udah lumayan malam.
“Eh, udah jam 9 aja, Broh. Pulang, yuk,” kata Yuni, kalimat itu kemudian menyudahi obrolan. Gue langsung refleks melihat jam tangan gue.
“Iya, gue juga takut dibegal,” kata gue, sok-sok takut. Sebenernya emang takut.
“Ah, jangan bahas gituan. Serem.”
Gue mengantarkan Mayang pulang dahulu karena rumahnya masih di sekitar Binus. Barulah setelah itu mengantar Yuni pulang. Rumah Yuni lumayan, sih. Nggak jauh-jauh amat. Paling sekitar 20 menitan. Berbagai macam topik kami diskusikan. Apalagi tentang meme seorang POLWAN kadang saya merasa sedih. Itu bikin ngakak. Terlalu banyak obrolan, tak terasa sudah hampir sampai rumahnya.
“Mau mampir dulu, nggak?” tanya Yuni.
“Gausah, udah malem.” Gue menggelengkan kepala. “Salam aja, ya,” lanjut gue.
“Jangan pernah bosen dengerin curhatan gue, ya. Makasih buat malam ini. Di situ kadang saya merasa senang.”
Gue tersenyum. Di situ hati saya merasa nggak karuan.
***
Kalo kalian males bacanya. Langsung skip ke bagian ini aja.
Oke, setelah menimbang-nimbang dari bentuk kutipannya. Mereka semua pada jago-jago. Sayangnya, banyak kutipan yang sudah gue pernah dengar atau baca sebelumnya. Jadi, agak kurang greget.
Untuk itu, yang berhak mendapatkan hadiah pulsa 10.000 adalah...
1. Fanny Fristhika Nila : “Apapun, siapapun, boleh hilang dalam hidupku. Tapi kehilanganMu Tuhan, akan membuatku hancur, sehancur-hancurnya.”
Gue langsung speechless.
2. How Haw : “Setiap yang nyata pasti akan hilang. Karena 'kehilangan' juga merupakan kejadian yang nyata, maka suatu saat 'kehilangan' itu juga akan hilang, sehingga timbullah yang namanya 'kembali'. Bukankah kenyataan kita ada di dunia juga karena hilang dari akhirat? yang suatu saat tentu akan 'kembali'.”
Nggg.... Nggak tau mau ngomong apa.
3. Dara Agusti Maulidya : "Kita hanya akan kehilangan yang kita miliki… Sementara itu adakah yang kita miliki di dunia ini?"
Gue langsung manggut-manggut bacanya.
Karena lumayan banyak yang berpartisipasi. Maka, gue beri tambahan bonus untuk 2 pemenang lainnya.
4. Rima : "Setiap orang pernah merasakan kehilangan. Namun, tidak semua orang dapat menikmatinya dengan baik. Jadilah seseorang yang dapat menikmati kehilangan dengan baik, karena di sana Tuhan mengajarkan cara menghargai hidup."
Terima kasih, Rim. Berkat kutipanmu, gue bakal mencoba untuk menikmati kehilangan dengan baik.
Terima kasih, Rim. Berkat kutipanmu, gue bakal mencoba untuk menikmati kehilangan dengan baik.
5. Arman Zegaisme : “Kehilangan itu menurut gua pelajaran. Mengajarkan kita untuk gak menyia-nyiakan apapun. Karena waktu adalah teman sejati dari kehilangan. Kayak gua yang udah menyia-nyiakan 10 menit berharga gua untuk mikirin kata-kata gini. kampret lo.”
Yak. Satu-satunya orang yang bermaksud bikin kutipan. Eh, nggak taunya ada jokes-nya yang kampret banget. Selamat, Man. Waktu 10 menit lu membuahkan rezeki. :)
Pemenang ditentukan berdasarkan pertimbangan yang cukup matang. Mungkin penilaian orang beda-beda. Tapi, ini sudah menjadi keputusan gue.
Untuk para pemenang, harap mengirimkan e-mail ke : yoggaas@gmail.com
Dengan format,
Nama :
Nomor HP :
Jenis provider :
Tenang saja. Nomor kalian nggak akan gue tempel di samping nomor telepon sedot WC dan badut sulap di tiang listrik. Santai, gue nggak sejahat itu. Ya paling gue tulis di duit seribuan. Hahaha. Bercanda!
Buat yang belum beruntung. Maaf banget, ya. Lain kali semoga gue bisa mengadakan kuis-kuis iseng begini lagi. Jangan kapok buat ikutan. Semoga kalian malah mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi. Aamiin.
Hmm, mungkin kata-kata ini udah terlalu klise. Tapi orangtua gue suka mengingatkan kalimat ini, “Orang yang suka berbagi dan beramal dengan ikhlas, hartanya nggak akan pernah habis. Justru, malah bertambah banyak.”
Sekian dari gue. Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment