Indomie Goreng Kuah (Tim Goreng VS Tim Kuah)

Beberapa minggu lalu, Twitter sempat dihebohkan dengan beberapa hal, di antaranya: kasus LGBT, Chitato rasa Indomie Goreng, dan Tim Goreng VS Tim Kuah.

(Sumber: Twitter Indomie)

Untuk kasus LGBT, gue udah mulai muak. Perhatian gue jadinya lebih ke hal lainnya, makanan. Oke, untuk urusan makanan itu selalu menjadi favorit gue. Meskipun badan gue tetap segini-segini aja.

Gue melihat beberapa gambar yang seliweran di timeline dengan hashtag #TimGoreng dan #TimKuah. Di antara gambar-gambar itu ada salah dua gambar yang bikin gue langsung teriak,  “GOKILLL!”

Yang satu sampe rela bikin tato dengan tulisan “Tim Kuah”. Satunya lagi cukur rambut terus dibuat tulisan “Goreng”.


Tim Kuah (sumber: Twitter Jenny Jusuf)
Tim Goreng (sumber: Twitter Imandita)


Seru amat ini mereka deh. Batin gue.

Sampai akhirnya...


LGBT tetap bikin rame Twitter.
Ah, masih aja.

Sampai akhirnya...
mantan yang waktu itu selingkuh dan ninggalin pas sayang-sayangnya mendadak chat gue dan bilang, “Kangen.”

Eh, nggak gini.

Sampai akhirnya....
***

Pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2016, gue, Tata, Ade, Uni Dzalika, dan Imasdiundang ke acara Indomie tersebut. Acara ini berada di The Cafe, Marriott Executive Apartment, Indofood Tower, Sudirman, Jakarta Selatan.

Sebelum masuk, kami disuruh mengisi biodata terlebih dahulu. Setelah itu, sambil menunggu acara dimulai kami berlima ngobrol-ngobrol sambil menikmati hidangan yang telah disediakan.

Makan coy (sumber: galeri pribadi)

Tau gitu, gue nggak perlu makan di rumah tadi.

Karena masih kekenyangan, alhasil gue hanya makan burger dan minum es teh manis.

“Kalian ada yang bawa plastik nggak?” tanya gue ke Tata dan Ade.
Ade menggelengkan kepalanya.
“Kagak. Buat apaan emang?” tanya Tata.

“Bungkus makanan ini, Ta!” ujar gue tanpa rasa malu.

“Anjir, udah kayak ibu-ibu arisan.”

Tak lama setelah itu, acara pun dimulai. Gue, Tata, dan Ade memilih masuk Tim Goreng, sedangkan Uni dan Imas memilih Tim Kuah.

Antara Tim Goreng dan Tim Kuah diberikan garis pembatas.

Sumber: Twitter @atemalem


Tim Goreng diketuai oleh Alderina.
Tim Kuah diketuai oleh Nataliaxia.

Dan kalo Tim Nankatsu diketuai oleh Tsubasa Ozora. Sedangkan Meiwa FC... eh, kok gini?

Oke, fokus.

Tim Kuah katanya adalah tim yang hangat. Ah, jadi pengin minta dipeluk kalo gitu. Dan Tim Goreng adalah tim yang penuh semangat. Yoi.

Ada beberapa selebtwit yang memilih Tim Goreng dan satu tim bersama gue. Mereka yang gue kenal di antaranya ialah: Imandita, Mario, Dwika Putra, etc.

Kemudian MC menyuruh kedua tim membuat yel-yel.

Ketua kami, Alderina, mulai bersemangat.

Alderina (sumber: Twitter Chikastuff)
Tim Kuah juga tidak kalah semangat.

Selfie Tim Kuah (sumber: Twitter @atemalem )

Melihat keseruan Tim Kuah yang selfie dahulu sebelum membuat yel-yel, para Tim Goreng juga mulai berdiskusi sekalian foto bareng.

Diskusi Tim Goreng (sumber: @dwikaputra)
Kami Tim Goreng memilih yel-yel: “Goreng. Goreng. Goyang (sambil goyang beneran). Sayang (dengan pose tangan membentuk love dan ditempatkan di depan dada).”

Btw, gak usah dicoba atau dipraktikin di rumah kaleee.

Lalu, masing-masing tim diberikan beberapa pertanyaan.

Pertanyaan pertama, “Zodiaknya apa?” (ini apa hubungannya, sih?)
Kedua, “Shio-nya apa?” (ini apa lagi coba?)

Dan yang ketiga, “Siapa Tuhanmu?” (lah, kayak pertanyaan di dalam kubur)
Emaap. Oke, serius-serius.

Yang ketiga, “Sukanya kecap atau sambel?”
Yang keempat, “Pas makan Indomie, sukanya pake telur direbus apa digoreng? (ceplok atau dadar)”
Yang kelima, “Biasanya kalo makan Indomie pake topping apa?”

Yang keenam, “Iman kepada qada dan qadar” (anjir, ini mah Rukun Iman).

Pokoknya, kami diberikan pertanyaan sampai tujuh. Dan setelah selesai, kami masih diberikan pertanyaan terakhir.

“Jika perselisihan ini tidak usai juga, kemudian terjadi perang dunia ketiga, senjata apa yang akan kalian gunakan? Dan gimana cara melumpuhkan lawan?”

Tim Goreng menjawab, “Tim kami akan memancing lawan dengan aroma bawang goreng, setelah itu musuh pun datang mendekat karena tergoda. Padahal, kami telah menyiapkan jebakan berupa kecap-kecap licin dan super lengket. Musuh pun tak berdaya lagi.”

Tim Kuah menjawab, “Tim kami akan menyerang dari berbagai elemen seperti Avatar. Dari mulai siraman kuah yang pedas, tembakan cabe rawit, serta cipratan bubuk cabe. Tim Goreng pasti kalah.”

Kedua tim sama-sama keren jawabannya, sehingga juri bingung untuk memutuskan. Lalu, daripada menunggu lama, hasil pun segera ditampilkan.


Goreng menang, yuhu (sumber: Indomie)

Hasil akhirnya Tim Goreng yang menjadi pemenang. Para anggota Tim Goreng langsung girang dan berteriak penuh semangat. Tim Kuah terlihat sedikit bersedih dan merasa kurang terima atas hasil vote itu.

Wajar, sih, karena menurut gue, selama acara berlangsung kedua belah tim memang sama-sama kuat. Lagian, itu hasil karena vote. Bukan keputusan juri sepenuhnya.

Suasana pun mendadak ricuh.

Namun, Bu Lucy Suganda—kepala marketing Indomie—segera menghentikan perdebatan ini. Beliau ingin mengumumkan sesuatu hal penting.

Suasana mendadak hening.

“Tidak perlu ada lagi perdebatan, karena Indomie Goreng dan Kuah lebih baik bersatu menjadi Indomie Goreng Kuah.”

Ya, mereka berdua fusion.


Pemotongan garis pembatas dan kedua tim berjabat tangan (sumber: Twitter Chika)

Kedua tim tidak lagi galau dan ribut, mereka berbaikan dan menjadi tim baru: IndomieGorengKuah.

Hasil fusion itu ialah: Indomie Goreng Rasa Soto dan Indomie Goreng Rasa Ayam Bawang.

Gebrakan baru (sumber: Indofood)
*** 

Ibu Rani (gue lupa nama aslinya) membawa contoh Indomie rasa baru yang sudah matang. Mereka (para peserta) pun berebut untuk foto.

Sumber :galeri saya
Karena terlihat berebut, Mas Agus (nama disamarkan, gue gak tahu namanya) dan teman-temannya membawa beberapa piring berisi Indomie rasa baru. Para tamu yang hadir langsung disuguhkan Indomie rasa baru ini.

hasil jepretan sendiri

Gue pun ikutan mencicipi. Mengunyahnya perlahan sambil memejamkan mata. Lidah gue pun ingin menari-nari bagai cacing kepanasan. Gue sungguh menikmati kelezatannya. Begitu membuka mata, gue membatin, lah, mana kuahnya? Perasaan tadi ada rasa sotonya?

Saking takjubnya dengan rasa itu, gue baru sadar kalau ini memang Indomie Goreng Rasa Soto. Indomie rasa kuah tapi tanpa kuah.

FYI, gue kedapetan Indomie Goreng Rasa Soto. Bukan yang Ayam Bawang.

Udah tau! Nggak usah dijelasin lagi.

Apalagi dengan adanya tambahan kerupuk udang yang membuat Indomie Goreng Kuah ini semakin istimewa. Gue juga nggak perlu repot-repot lagi beli kerupuk di warung.

Yuhuuu.

Pulangnya kami mendapatkan bingkisan yang berisi Indomie rasa baru beberapa bungkus.

Setelah itu, kami juga menyempatkan untuk berfoto.

Dari kiri: Tata, Agoy, Ade, Imas, Uni, dan Nurri (dipotret dari HP Tata terus diedit, sumber: galeri pribadi)

Oiya, kebetulan di lantai lain gedung ini ialah tempat Nurri bekerja. Maka, dia pun menyempatkan waktunya untuk ikut-ikutan foto bersama kami berlima.

Dasar narsis!

Untuk menutup tulisan, gue mau mengucapkan terima kasih kepada Indomie yang sudah mengundang kami ke acara kece ini. Terima kasih sudah diberikan kesempatan untuk seru-seruan dan mencicipi produk terbarunya. Tentunya, juga bisa sekalian silaturahmi sesama blogger.

Dengan adanya Indomie Goreng Kuah, hal ini membuat kecintaan gue terhadap Indomie semakin bertambah. Yoi, rasa-rasanya semakin banyak dan bervariasi. Kayaknya rasa baru ini cocok untuk nemenin gue kalau kelaperan malem-malem ketika kehabisan nasi dan lauk.

Apalagi untuk keberlangsungan hidup para anak kos. Iya, kan? Apalagi nemenin kita di kala hujan. Daripada galauin mantan, mending makan Indomie.

Hohoho. Indomie memang pemadam kelaparan.

Yeah, mungkin kita-kita ini memang pecinta MSG! Hidup mecin!


Yuhuu


Thank you!
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment