Sebelumnya, gue mau minta maaf banget. Ini gue tujukan ke semua orang, baik yang baca maupun yang tidak. (terus yang nggak baca tau dari mana lu minta maaf kampret?)
Ya, intinya gue hanya ingin minta maaf.
Gue sudah terlalu banyak menulis panjang-panjang di blog ini. Terkadang, banyak yang protes sama tulisan gue.
“Ya Allah, berasa kuliah 4 SKS baca blog lu, Yog.”
Segitu panjangnya, kah?
Lalu gue mikir, "Udah panjang-panjang, tapi belum tentu tulisan gue bermanfaat."
Ah, gapapalah, karena yang panjang itu emang enak dan nikmat kan, Girls?
Maksudnya rambut panjang wey. Jangan mikir mesum dong kalian. Nanti kayak gue. *lah?
Uh, gimana ya, namanya juga curhatan. Apa yang gue resahkan, langsung saja gue tulis. Niat gue juga untuk berbagi cerita ke kalian. Entahlah, tulisan gue selama ini bermanfaat atau enggak. Setidaknya, gue sudah berusaha menulis sebisa gue. Walaupun nggak bermanfaat, gue berharap ada yang ketawa saat membacanya. Ya, kalau nggak ada yang ketawa juga, minimal nyengir atau senyum-senyum najis gitulah. Kalau nggak ada yang senyum, paling tidak ada yang memberi komentar. Kalau nggak ada yang komentar juga, WOI KOMENTAR DONG! PARAH LU! PELIT BANGET SAMA KOMENTAR. KOMENTAR NGGAK DIBAWA MATI WOI!
Eh maaf, ini kesannya kok malah maksa. Haha. Bercanda.
Kalau ada yang komentar itu rasanya gue bersyukur banget. Masih ada yang mau baca tulisan gue. Apalagi dia sampe ketawa baca tulisan gue, itu pasti bikin gue bahagia. Setidaknya, hidup gue ada artinya selama ini. Gue bisa menghibur kalian.
Namun, membuat pembaca tertawa itu nggak semudah yang kalian kira. Belajar komedi itu harus serius. Nggak segampang yang kalian kira.
Pertama, orang yang menulis komedi itu harus mencari ide dan menggali ide itu lebih dalam.
Kedua, menuliskan keresahan yang ingin disampaikan dan fokus menuliskan inti cerita atau tulisan.
Ketiga, setelah tulisan itu sudah selesai, orang itu harus mencari bagian mana yang bisa dijadikan komedi. Iya, menentukan set up dan punchline yang pas agar pembaca tertawa.
Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam... eh, bentar-bentar, ini malah jadi Pancasila. Sorry-sorry.
Udah, tiga aja.
Kalau diperhatiin lagi, gue kayaknya udah keseringan menggunakan jokes yang mesum. Gue mau kurang-kurangin hal seperti itu. Kalau perlu bener-bener bisa hilang deh. Takut aja gitu ada dedek-dedek SD-SMP yang masih polos membaca blog ini sehingga mereka takut mampir lagi.
Terus kayaknya ada kata-kata yang kasar juga. Gue mohon maaf sudah khilaf.
Ya udah, semoga aja ke depannya bisa lebih halus dalam menulis komedi. Ya sejujurnya, gue memang bukan penulis komedi, gue hanyalah penulis curhatan. Gue hanya ingin berbagi segala hal yang memang bisa dibagi lewat tulisan di blog ini.
Maaf, kalau soal hati itu tidak bisa dibagi.
Mau berbagi hati gimana? Pacar satu aja kagak punya.
Anjir. Ini kenapa malah nyesek sendiri.
Oke, kembali ke inti tulisan.
Jadi, sebenernya gue mau berbagi meme-meme nggak jelas.
Awalnya, kami lagi iseng ledek-ledekan di grup WhatsApp Grup Blogger Jabodetabek. Lalu, karena kehabisan bahan untuk membuat temen-temen di grup tertawa, gue pun iseng menyimpan foto profil salah satu dari mereka dan menambahkan teks. Biasa disebut meme kalo nggak salah... ya pasti bener.
Salam adalah korban yang pertama.
Darma |
Darma ternyata orangnya dendaman, dia bikin meme buat gue juga.
Ini apa-apaan woy |
Karena tanggung, ya udah, gue buat aja semuanya. Gue mulai savefoto-foto mereka. Yang avatar-nya tidak terlihat dengan jelas di WA, gue ambil dari Instagram. Sumpah, ini niat banget.
Bela yang selalu senyum |
Ini si Nuri udah jomblo 3 tahun, coy. Bantu promosiin temen |
Karin yang terlalu lama dengan laptop |
Reza panitia zakat |
Sabil yang lebih memilih pacaran sama kucing |
Anak-anak sekarang biar gaul harus melet-melet pas di foto.
Tiwi nak gawl |
Dua selingkuhan lebih baik |
Dua mantan cukup |
Belakangan ini, tren hijab memang berkembang dengan pesat. Buktinya, Mas Syahrizal pun ikutan hijab.
Hijab yuk |
Dan terakhir, ini ada 2 foto yaitu, si Tiwi dan Azis. Sebelah kiri, si Tiwi lagi dandan gitu deh. Yang sebelah kanan, Azis terpukau melihat mantannya berubah. Dia pun sulit move on dan menyesal kenapa dulu putus.
Si Tiwi dandan, lalu Azis makin susah untuk move on |
Azis |
Oke, jadi gue dari awal nulis kalimat pembuka minta maaf sebenernya cuma pengin nyebar aib temen-temen ini.
Mau dihapus sayang banget soalnya. Mau di-posting, tapi ada rasa takut kalau nanti temen-temen pada ngomel. Ya udahlah, intinya dari awal gue udah minta maaf. Maafkan gue wahai teman-teman blogger Jabodetabek.
Oiya, maafin Baim juga ya, Allah. Baim udah jarang nongol lagi di tipi. Karena tipi sekarang-sekarang ini sudah dikuasai oleh siluman hewan dan dangdut bergosip.
0 comments:
Post a Comment