Saat ini terluntang lantung
Aku amati pula nasib para tulang punggung
Melawan kerasnya ibu kota
Menikmati kepedihan Jakarta
Kisah ini memaksa kita bertarung
Agar hidup menyambung
Aku bingung, murung
Sedangkan para tikus berdasi
Dibiarkan korupsi
Semakin marak
Bertambah banyak
Rekening yang kembung
Jumlahnya tak terhitung
Mereka terbang bebas bagai burung
Atau berlari-lari layaknya serigala mengaung
Di mana para penegak hukum?
Bukankah mereka pelindung?
Tetapi hanya berdiri mematung
Pemerintah juga mulai bingung
Mungkin linglung
Apa rakyat harus turun langsung?
Apa harus dijelaskan?
Kalau penjahat itu seharusnya dihukum pancung
Bukan dibebaskan
Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung
Aku hanya merenung
Entahlah, antara resah dan gelisah.
AKU BINGUNG, MURUNG!
Ketidakadilan ini menjijikan, seperti BELATUNG!
#memfiksikan tema : bingung
Sumpah, gue bingung mau nulis apa lagi. Tau-tau terketik seperti ini. Huehehe.
Ditulis pada 5 April 2015.
Karena keterbatasan kuota, gue posting draft aja. Huwahahaha.
Terima kasih sudah mampir dan baca. Kalo perlu kasih komentar, kritik, saran, de el el. :)
0 comments:
Post a Comment