Beberapa Hal Aneh Tentang Hujan

Hujan-hujan pergilah, datang lagi lain hari.

Bacanya jangan sambil nyanyi, ya.

Mengingat lagu itu, gue mendadak kesel. Iya, sama Dora. Kampret emang si Dora! Gue dibohongin mulu. Pas gue nyanyi lagu itu, masa hujan nggak pergi. Di film kartun anak kecil dengan rambut berponi yang biasa ditemenin sama monyet, cara mengusir hujan gampang banget.  Pas gue praktekin di kehidupan nyata, sama sekali nggak berpengaruh. Justru tambah deres. Sekali lagi, Dora emang ngeselin!
Udah ah, kasihan Dora. Sekarang Dora ke mana, ya? :(

Abaikan paragraf pertama.

Entah, kenapa gue pengin nulis tentang hujan. Kebetulan, memang hujan masih suka turun seenaknya. Padahal, imlek sudah lewat. Kata orang-orang, sih, kalo imlek sudah berlalu, hujan juga bakalan berakhir. Itu masih katanya. Nampaknya, hari ini gue masih merasakan cuaca hujan. Gapapa, deh. Hujan itu berkah.

Berbicara hujan, pasti nggak jauh dengan kata ‘kenangan’. Baru gerimis dikit, langsung inget mantan. LEMAH. Gue dong, kegerimisan dikit langsung meriang. Udah seminggu lebih batuk, pilek, dan radang tenggorokan tapi tak kunjung sembuh.

Uhuk, srot. *ngelap ingus*

Ternyata,  gue yang lebih lemah.

Kali ini, gue ingin membahas beberapa hal aneh tentang hujan. Oke, langsung saja.

1. Gerimis itu romantis.

Kata orang-orang, gerimis itu identik dengan romantis. Romantis apanya? BIKIN ORANG SAKIT  MALAHAN!

Kadang gue masih bingung, dan merasa aneh sama gerimis. Padahal, gerimis itu airnya sedikit, tapi suka bikin puyeng. Giliran hujan deres yang airnya banyak, malah enggak puyeng. Aneh, ya?
Emang sih, kadang hujan-hujanan bareng, dan gerimis-gerimisan gitu bisa dibilang romantis. Apalagi sama pacar sambil gandengan tangan, so sweet. Sama pacar orang apalagi. Makin hits.

Nampaknya, gerimis tidak hanya romantis. Tapi, bisa juga membuat orang meringis. Yoi, meringis kesakitan karena setelah main gerimis harus bikin tato merah-merah di punggung.

Masih mau bilang gerimis romantis?

2. Kalo bawa payung atau jas hujan malah terang, pas nggak bawa malah hujan.

Kalian pernah? Pas lagi musim hujan, udah siap-siap bawa payung, jas hujan, jas-jus. Eh, di perjalanan nggak hujan sama sekali? Kalo pernah, kalian senasib sama gue. Gue sering banget. Jadi, gue selalu diingetin sama Nyokap ketika berangkat kuliah.

Waktu itu, ketika gue lagi manasin motor, Nyokap langsung teriak “Yog, jangan lupa bawa jas hujan.”

Karena lagi musim hujan, mau nggak mau gue nurutin kata beliau. Ya, daripada gue harus pulang dengan lepek, mending gue nurut sama Nyokap, nggak mau durhaka juga soalnya. #YogaAnakBerbakti

Sayangnya, dari mata perkuliahan jam pertama sampe gue tiba di rumah. Cuaca begitu cerah. Oalah.
Lalu, di Sabtu yang lain, pagi itu cuaca benar-benar cerah. Nggak ada tanda-tanda hujan mau turun. Gue dengan PD-nya berangkat kuliah tidak membawa jas hujan. Alhasil, ketika pulang kuliah, tepatnya di daerah Ciputat yang padat merayap. Gue berada di tengah jalan, sedang terhimpit mobil dan bus. Kemudian, langit malah menangis. Mau meneduh, sudah terjebak macet. Yap, gue kehujanan dan lepek. Kampret, kan?!

Karena gue manusia biasa, kalo kehujanan pasti lepek. Emangnya Haji Lulung, yang ketika hujan turun, hujannya malah naik ke atas lagi. #SaveHajiLulung

3. Setelah nyuci kendaraan malah hujan.

Ketika musim hujan, pasti banyak kendaraan yang tingkat kekotorannya meraih juara 1 dalam kontes Rinso  ‘berani kotor itu baik’.

Karena kendaraan itu pasti kena becek-becekan. Apalagi motor, pasti kondisinya sudah mengenaskan seperti gambar di bawah ini.

sumber : https://motorcyclefunblog.files.wordpress.com/2014/04/resizes5032805.jpg


Entah, motor itu sudah nggak dicuci berapa bulan. Yang jelas orang-orang pasti males nyuci kendaraan mereka ketika musim hujan.

Kenapa males?

Karena menurut gue, ada sebuah kutukan yang sedikit aneh. Setiap mencuci motor, nggak lama setelah motor itu dicuci pasti kena kutukan. Misalnya, baru dipake beberapa menit. Eh, tiba-tiba hujan. Ada yang pernah ngalamin? Ini kutukan!

Kalo gue, baru banget merasakan keanehan itu hari ini. Emang sih, dari tadi pagi hujan sedang deras-derasnya. Tapi, setelah siangan dikit, hujan pun reda.
Kayaknya sampe nanti malem bakalan cerah, nih. Batin gue

Sekitar jam 2-an, gue lagi nggak ada kerjaan apa-apa selain tiduran sambil menatap layar hape. Tiba-tiba, gue langsung berpikir untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dari sekadar mainan hape. Munculah pikiran untuk mencuci motor. Jujur saja, gue belum nyuci motor dari bulan Januari. Huwahaha.

Selesai dicuci, motor gue biarkan mengering. Tidak sampai 5 menit setelah itu, kemudian hujan turun begitu derasnya. Astaghfirullah. Sabar-sabar.

Kayaknya setelah kejadian hari ini, mulai besok gue bakalan mikir-mikir lagi untuk nyuci motor. Apalagi ini nyuci sendiri. Kalo di tempat steam enak, nggak perlu capek-capek. Kalo nyuci sendiri, kan nyesek.

Yaudahlah, itu aja curhatan untuk hari ini.


Mungkin cuma 3 saja keanehan-keanehan tentang hujan. Ada yang mau nambahin, atau sekalian pengin curhat? Tulis saja di kolom komentar. :)
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment